RESENSI NOVEL HIKAYAT BAYAN BUDIMAN

Resensi Hikayat Bayan Budiman
BAYAN BUDIMAN






· Identitas Novel
1. Judul              : Hikayat Bayan Budiman
2. Pengarang      : Hani’ah(Alih Aksara )
3. Penerbit         : Kementrian Pendidikan Nasional, Jalan Daksinapati Barat                   IV Rawamangun,  Jakarta 13220
4. Tahun terbit    : 1993 Cetakan pertama – 2010 Cetakan kedua
5. Jumlah halaman : 126 Halaman

· Jenis novel
Judul novel  “Tentang Hikayat Bayan Budiman” Novel ini termasuk Novel jenis klasik dan menceritakan tentang keluarga kerajaan & seorang saudagar yang ingin berlayar / berlayar ke negri asing mempunyai burung bayan yang budiman maka itu judul novel ini di nama kan “ hikayat Bayan Budiman”

· Isi Novel
 Keunggulan Novel
1. Di novel ini kita bisa mendapat kan manfaat yang baik
2. Di novel ini kita bisa tau tentang begitu mulianya seorang istri paduka raja
3. Novel ini pun menceritakan norma – norma agama / ajaran agama
4. Menggunakan ejaan bahasa Indonesia yang di sempurnakan
EYD
Kelemahan novel
1.   Di novel ini terdapat bahasa yang tidak di mengerti pembaca


· Sinopsis
Sebermula ada saudagar di negara Ajam.  Khojan Mubarok namanya, terlalu amat kaya, akan tetapi ia tiada beranak.  Tak seberapa lama setelah ia berdoa kepada Tuhan, maka saudagar Mubarok pun beranaklah istrinya seorang anak laki-laki yang diberi nama Khojan Maimun. Setelah umurnya Khojan Maimun lima tahun,  maka diserahkan oleh bapaknya mengaji kepada banyak guru sehingga sampai umur Khojan Maimun lima belas tahun,  ia dipinangkan dengan anak saudagar yang kaya,  amat elok parasnya,  namanya Bibi Zainab. Hatta beberapa lamanya Khojan Maimun beristri itu,  ia membeli seekor burung bayan jantan.  Maka beberapa di antara itu ia juga membeli seekor tiung betina,  lalu dibawanya ke rumah dan di taruhnya hampir sangkaran bayan juga. Pada suatu hari Khojan Maimun tertarik akan perniagaan di laut,  lalu minta izinlah dia kepada istrinya. Sebelum dia pergi , berpesanlah dia pada istrinya itu, jika ada barang suatu pekerjaan, mufakatlah dengan dua ekor unggas itu, hubaya-hubaya jangan tiada, karena fitnah di dunia amat besar lagi tajam dari pada senjata.  Hatta beberapa lama di tinggal suaminya, ada anak Raja Ajam berkuda lalu melihatnya rupa Bibi Zainab yang terlalu elok. Berkencanlah mereka untuk bertemu melalui seorang perempuan tua. Maka pada suatu malam, pamitlah Bibi Zainab kepada burung tiung itu hendak menemui anak raja itu, maka bernasehatlah dia tentang perbuatanya yang melanggar aturan Allah SWT. Maka marahlah istri Khojan Maimun dan disentakkannya tiung itu dari sangkarnya dan dihempaskannya sampai mati.  Lalu Bibi Zainab pun pergi mendapatkan bayan yang sedang berpura2 tidur. maka bayan pun berpura-pura terkejut dan mendengar kehendak hati Bibi Zainab pergi mendapatkan anak raja. Maka bayan pun berpikir bila ia menjawab seperti tiung maka ia juga akan binasa. Setelah ia sudah berpikir demikian itu, mak ujarnya, "Aduhai Siti yang baik paras, pergilah dengan segeranya mendapatkan anak raja itu. Apapun hamba ini haraplah tuan, jikalau jahat sekalipun pekerjaan tuan, Insya Allah di atas kepala hambalah menanggungnya. Baiklah tuan pergi, karena sudah di nanti anak raja itu. Apakah yang di cari oleh segala manusia di dunia ini selain martabat, kesabaran, dan kekayaan? Adapun akan hamba, tuan ini adalah seperti hikayat seekor unggas bayan yang dicabut bulunya oleh tuannya seorang istri saudagar. Maka berkeinginanlah istri Khojan Maimun untuk mendengarkan cerita tersebut. Maka Bayanpun berceritalah kepada Bibi Zainab dengan maksud agar ia dapat memperlalaikan perempuan itu.
Hatta setiap malam, Bibi Zainab yang selalu ingin mendapatkan anak raja itu, dan setiap berpamitan dengan bayan, maka di berilah ia cerita-cerita hingga sampai 24 kisah dan 24 malam burung tersebut bercerita, hingga akhirnyalah Bibi Zainab pun insaf terhadap perbuatanya dan menunggu suaminya Khojan Maimum pulang dari rantauannya.
· Unsur-unsur intrinsik( dari dalam karya sastra )
1.   Tema : Ujian dalam Percintaan
2.   Tokoh Dan Penokohan :
a.   Khoja Mubarak : Kaya,  taat beragama,  pemurah,  suka bersedekah
b.   Istri Khoja Mubarak : Taat Beragama
c.   Khoja Maimun : Tampan,  taat beragama,  pandai,  pandai berdagang,  giat bekerja,  percaya pada istri
d.   Bibi Zainal : Cantik,  mudah tergoda,  mudah di rayu,  patuh pada suami,  mudah marah,  suka menepati janji
e.   Bayan Budiman : Pandai,  cerdik
f.   Tiling Rencana : Pendek Akal
g.   Anak Raja : Mudah terpesona ,  suka menggoda
3.   Plot (Alur ) : Maju
4.   Latar
a.   Tempat : Di Negri Ajam dan Di Tingkap Mahligai
b.   Waktu : Malam Hari dan Siang Hari
c.   Suasana (cerita ) : Membahagiakan dan Menyenangkan
5.   Sudut Pandang : Ada orang ketiga di luar cerita
6.   Gaya Bahasa : Bahasa Klasik dan Heperbiola
7.   Amanat :
a.   Seorang istri hendak nya setia pada suami
b.   Seorang suami hendak nya menjaga istri sendirian sehingga ada peluang untuk      membuat serong (selingkuh)
c.   Hendak nya kita berpikir terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu agar tidak      terjerumus hal yang merugikan
d.   Berbohong untuk sebuah kebaikan di perbolehkan
e.   Jadilah orang yang cerdik dalam menyikapi problematika hidup
· Unsur-unsur ekstrinsik (dari dalam karya sastra)
a.   Keadaan Masyarakat :
Keadaan masyarakat pada zaman itu mayoritas mengandalkan usaha perdagangangan pelayaran menjadi sebuah tradisi bagi orang melayu penerapan prinsip agama pada kehidupan sehari – hari sudah banyak di lakukan tetapi masih tetap ada kecurangan dan pembuatan yang melanggar nomor kehidupan
b.   Agama :
Penerapan agama dalam kehidupan masyarakat terasa sangat kuat tokoh dalam cerita menganut agama Islam yang kuat nama yang berlaku dalam kehidupan sehari – hari bersumber dari agama
Islam
c.   Sejarah Pencipta :
Pengarang ingin menggambarkan tentang kehidupan masyarakat yang berpegangan teguh pada norma agama pengarang ingin menggambarkan tentang adat budaya tentang masa lalu mendominasi oleh budaya pedagang dan pelayaran kejelekan akan selalu ada selama ada kesempatan seorang istri hendak nya taat pada suami nya serta bisa menjaga harga &
kehormatan saat di tinggal pergi suami. Pengarang juga ingin menggambarkannya bahwasannya
kehidupan bangsa melayu pada masa lampau telah berpegang teguh pada norma agama tetapi ada juga orang yang berbuat serong atau melanggar norma yang berlaku di masyarakat
d.   Nilai moral
1.   Memiliki sikap saling tolong menolong sesama manusia
      2.   Mempunyai kepercayan diri yang baik
      3.   Selalu berdoa kepada Tuhan

· Ringkasan Cerita
Khoja Maimun seorang saudagar yang pergi berlayar untuk berniaga di negri asing.  Istri yang masih muda dan cantik di tinggalkannya sedangkan keselamatan rumah tangganya di
percayakan nya kepada seekor burung bayan yang budiman.  Sepeninggal suaminya,  istri Khoja Maimun merasa kesepian oleh karena itu ia terpikat dan jatuh cinta pada seorang putra raja
akhirnya kedua insan itu berjanji mengadakan pertemuan pada malam hari di sebuah tempat.  rencana jahat istri Khoja Maimun itu berhasil di gagalkan oleh burung bayan dengan memberi nasihat yang baik kepadanya.  Isi nasihat itu di tuangkan dalam bentuk cerita berikut ini :

1.  Cerita tentang azab yang pedih yang akan diterima para wanita yang menyeleweng. Yakni     berupa siksa kubur dan azab di neraka jahannam
2.  Cerita tentang istri kesetiaan seorang istri meskipun suaminya telah meninggal ia bertekad tidak     akan menikah lagi selama hidup nya
3.  Cerita istri yang tidak setia dalam hal ini sang suami sangat mencintai dan rela berkorban tetapi     istrinya tega berbuat khianat terhadap suaminya. Akhirnya ia mati secara tidak terhormat
4.  Cerita ini penghianatan seorang mentri kepada rajanya ketika raja dalam kesulitan mentrinya     menggunakan kesempatan yang bagus ini bertahta dan mengawini permasuri raja akhirnya ,     kelakuan yang keji itu dibalas Tuhan dengan kejahatan yang sebanding juga
5.  Cerita tentang kebaktian anak terhadap orang tua nya. Cerita ini melukiskan penderitaan sang     anak dalam usaha mencari istri untuk ayahnya sedang kesepian
6.  Cerita tentang kebaktian seorang anak kepada seoarang anak kepada orangtua nya cerita ini     mengisahkan kerelaan dua orang anak mentri mengembangkan tugas ayah nya untuk mencari     putri impian raja

Post a Comment

2 Comments